That handsome girl, she’s mine! [Multi-Shoots]

11 Comments

Annyeong ^o^/ saya kembali bawa FF lagi.. dan lagi-lagi belum kelar-kelar ff lama nya -__- jeongmal mianhae x_x *nanyi again&again dan Sorry sorry*

Sekarang, langsung aja nih, saya beri 2 shoots ^o^ SooSun~!
Hope You Like it~ yang nggak suka jangan baca ya, dan No Bash ^^v

Happy Reading ^.^/

— — —

“Soonkyu-ya, kamu nggak berencana ngelurusin rambut?” tanya Sohee

“Ya eonnie! Berhenti memanggilku Soonkyu -_-“

“Ups, mianhae, eonnie lupa hehe”

“huh, dasar -_- lagian aku malas ngelurusin rambut, aku kan sudah kodratnya kriting begini”

“iyaa, tapi makin lama rambutmu makin aneh tau -__-“

“hmmm, gak papa lah! Ini juga biar ngk terlalu menarik perhatian cowok-cowok di sekolah ku. Aku malah nggak suka ama mereka yang rata-rata byun semua”

“jiahh, kamu ini, tomboy nya kelewatan”

“hmmm, inilah aku.”

Sohee hanya menggeleng melihat tingkah laku adik perempuannya yang super duper tomboy itu. Tapi, adiknya yang satu ini punya aegyo yang super duper luar biasa imutnya :3 #lebay. Tiba-tiba, telepon Sohee berbunyi…

“Yoboseyo?”

“Annyeong chagiya” kata Yoobin dari telepon

“Ah, chagiya~ annyeong” ternyata pacarnya Sohee menelpon

“besok jadi nggak nih nontonnya?”

“emmm, ne. Besok kan jam 1? Kita mau nonton apa nih?”

“Ne chagi.. kita nonton Breaking Dawn yuk, mau?”

“asikk, mau dong :3 ajak Sunny juga ya?”

“Mwo? kok bawa-bawa namaku?” kata Sunny yang merasa namanya disebut

“hussh, berisik”

“Hmm, boleh 🙂 sekalian ntar temenin aku ke salon ya chagi” pinta Yoobin

“hmm, sip deh ^o^”

“oke, udahan dulu ya, aku lagi sibuk nih, annyeong chagiya~ besok aku jemput kamu jam 1 siang ya?”

“ne, arasso, annyeong chagi :3” tutt..tut..

“Hmm, Sunny, besok ikut eonnie nonton ya bareng Yoobin eonnie, okay?”

“hmmm, ne.. nonton apa?” tanya Sunny dengan suara malas

“Breaking Dawn”

“Mwo?!”

“Ya ampun, kenapa tiba-tiba terkejut begitu??”

“A..ani, eonnie bilang apa tadi? Breaking Dawn?”

“Ne. wae?”

“eng.. ta..tapi kan itu film..dewasa eonnie”

“hahaha, santai saja lagi. Eonnie nggak bakal bilang eomma kok”

“Tapi.. aku takut x_x”

“dihh kamu. Kamu kan udah remaja, udah bisa bedain yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Jadi gak papa lagi…”

“eng..iya.. tapi, emangnya nggak ada film lain ya?”

“ada, Donald Bebek? Mau?”

“Mwo? jjinjja?! Itu kan terlalu kanak-kanak”

“Yaelah, mana ada Donald bebek! -__- kamu ini.. sekarang ini film-film yang paling bagus diantara semuanya ya Breaking Dawn itu -_-“

“ohh, ne Arra ._.”

“Jadi kamu mau?”

“mau apa?”

“astaga… mau nggak nonton bareng besok?? Besok eonnie traktir kamu belanja deh -.-“

“emm, ne”

“besok juga sekalian kita temenin Yoobin eonnie ke salon, mau?”

“emmm, oke”

“sip! Gitu dong :D”

“besok jam berapa memangnya eon?”

“jam 1 ya, kamu sudah harus bangun dan siap-siap, besok jangan kebo!”

“ahh ne”

“Yasudah, eonnie mau tidur dulu. Sekarang sudah pukul 9 malam”

“dih, awal banget”

“yaiyalah, karena tidur awal itu bagus untuk kesehatan, nggak kayak kamu, tidurnya pagi buta mulu”

“biarin”

“huftt, dasar, game mulu kerjanya.. awas kalau besok bangun kesiangan!”

“iyaa iya -_-“

“yasudah, jalja Sunny~”

“Jalja” jawab Sunny singkat, dan Sohee meninggalkan kamar adiknya.

===

Keesokan harinya, seperti biasa Sohee bangun pukul 6 pagi. Dia mencuci muka dan membantu ibunya menyiapkan sarapan. Ketika sarapan telah siap, dia terkejut karena sosok adiknya yang sudah bangun dengan rambut seperti seekor..singa

“Aigo!” teriak Sohee terkejut

“Astaga, Sunny..” kata eomma Sunny

“Wae? Kenapa dengan kalian berdua?”

“kamu ini… mengejutkan saja.. rambutmu itu lho, kukira ada singa lepas tadi -_-“

“ya eonnie.. kan memang begini rambutku -.-”

“sudah-sudah.. tumben kamu bangun pagi Sunny?” tanya eomma Sunny

“soalnya aku nyalain alarm bangun pagi. Nanti kalau aku bangun siang, kena marah Sohee eonnie nanti”

“bagus… anak pinter ^^” kata Sohee sambil mengacak-acak rambut adiknya

“huftt -_- aku masih ngantuk banget ini” keluh Sunny

“yasudah, sekarang sarapan..” kata Ayah Sunny yang tiba-tiba muncul dari belakang

Mereka pun sarapan bersama-sama. Setelah mereka selesai sarapan, Sunny dan Sohee bersiap-siap mandi. Kali ini Sunny telah siap berpakaian dan hanya tinggal menunggu jam 1 siang.

“Kamu udah mandi Sunny?”

“sudah eon. Aku sekarang mau nyelesaiin game dulu. Jangan ganggu ya, sampe Yoobin eonnie datang”

“tumben sekali.. oke deh :)”

===

Jam 1 siang pun tiba. Yoobin telah sampai di depan rumah Sohee dan Sunny untuk menjemput mereka.

“Sunny! Ayo pergi sekarang”

“iya iyaa”

Sunny segera mematikan laptop nya dan bergegas keluar kamar

“eomma, kami pergi dulu yaa”

“Ne, Yoobin nggak disuruh masuk tuh?”

“udah, tapi dianya nggk mau”

“ohh, oke lah. Hati-hati ya ^^”

“Ne eomma” kata Sohee dan Yoobin keluar dari mobil sebentar untuk memberi salam kepada eommanya Sohee dan melambaikan tangannya

“Annyeong chagi~ Annyeong Sunny ^^” sapa Yoobin hangat

“Annyeong” balas kami serempak

“kita berangkat sekarang tuan puteri?”

“kajja!”

Mereka bertiga pun menaiki mobil menuju Mall

===

-sesampainya di Mall-

“Kita langsung aja pesen tiket yuk!” ajak Sohee

“Sudah ku pesan :)”

“Mwo?” kejut Sunny dan Sohee

“kapan? kan akhir-akhir ini orang yang mau nonton Breaking Dawn pada kshabisan tiket semua” kata Sohee

“haha, aku kan beli tiket ini khusus buat nonton bareng pacarku sama calon adik iparku ini, hehe”

“waaa, Gomawo chagiya~”

“calon adik ipar? Wkwk boleh lah”

“yay~”

“hmmm, karena masih 2 jam lagi, gimana kalau kita jalan-jalan dulu?” ajak Yoobin

“boleh, kita ke salon aja chagiya”

“oke”

===

Selama perjalanan mereka ke salon. Sunny selalu sibuk memperhatikan di sekitarnya. Rambut dia yang aneh menjadi perhatian bagi semua orang yang melihatnya. Mereka memandang Sunny sambil tertawa. Sunny sebenarnya menyadari itu, tetapi Sunny hanya cuek saja dan terus percaya diri. Tiba-tiba ide terlintas dari Sohee. Dia pura-pura memeluk lengan Yoobin agar Sunny sedikit menghindar dan tidak mengganggu mereka berdua. Kemudian Sohee berbisik ke Yoobin

“sstt.. chagi~”

“emm, ne?”

“gimana kalau kita juga suruh Sunny potong rambut?”

“apa Sunny mau? Lagian dia kan nggak suka rambutnya di macem-macemin”

“sudahh, aku tau rambut yang cocok untuknya, dan pastinya dia akan sangat suka dengan penampilan barunya itu”

“emangnya model kayak gimana sih?”

“ntar deh, kamu liat sendiri ya. Hoho”

“yahh, chagi kamu ini bisa aja ^^”

“dihh mereka berdua bermesraan melulu. Nggak liat ada yang sedang mengikuti mereka apa di belakang -_- ini kali namanya resiko jadi pengganggu pasangan kencan“ keluh Sunny

===

Setelah mereka sampai di Salon. Sohee dengan segera berbisik kepada salah satu pegawai salon agar Sunny juga dipotong rambutnya

“Oke mbak?”

“ohh, sip”

“Eonnie, eonnie bilang apa ke mbak nya?” tanya Sunny dengan tatapan curiga, karena selama Sohee berbisik ke mbak tadi, matanya tertuju ke Sunny

“a..ani ^^”

“hmmm, aku potong rambut dulu ya” kata Yoobin

“Ne” kata Sohee

“nona, silahkan duduk di sini” kata salah satu orang yang hendak memotong rambut Sunny

“Mwo? aku?”

“ne, kamu Sunny. Rambutmu akan dibuat sangat keren!” kata Sohee girang

“apa?! tapi kan aku…”

“sudah! Tidak ada tapi-tapian… cepat sana! Dijamin rambutmu bakal bagus banget”

Sunny hanya tertunduk pasrah. Diapun duduk di salah satu kursi yang telah disediakan oleh pegawai salon tadi.

“mbak.. tolong.. apapun saya terima potongannya. Asalkan jangan diwarna, atau malah digelombangin rambut saya ini..” rengek Sunny

“hmm, arasso. Saya ini tau karakter anda. Jadi, tenang saja. Saya tidak akan mempercantik anda”

“mwo? maksud mbak?”

“panggil saja Hyo. Agak canggung saya dipanggil mbak. Umur kita kayaknya sama”

“Ah… ne… hyo.. maksudmu Hyo? kamu tidak akan ‘mempercantik’ ku?”

“ne.. kita liat nanti ya ^^ sekarang, Nona Sunny rambutnya akan saya ubah”

“omo T_T”

Sunny tidak berani memandang rambutnya yang dipotong itu. Dia memjamkan matanya sambil merasakan rambut yang semakin lama semakin pendek.

‘omo.. Tuhan.. tolong aku T__T’ gumam Sunny nggk karuan

“hmm, sekarang ayo ikut saya. Kita cuci dulu rambutnya” kata Hyoyeon yang telah menutup rambut Sunny dengan handuk. Sunny membuka matanya. Dia penasaran, jadi apakah rambutnya itu.

“Boleh saya lihat?”

“nanti dulu. Kamu jangan liat dulu. Tunggu semua sudah beres baru”

“emm..ne”

Setelah rambut Sunny selesai dikeramas. Sunny tetap saja memejamkan matanya. Dia merasakan uap panas dari Hairdryer yang sedang mengeringkan rambutnya. Setelah kering. Hyoyeon menyisir rambut Sunny, dan semuanya sudah beres. Hyoyeon pun merasa bangga dengan hasil karyanya itu.

“silahkan diliat. Tuan” kata Hyoyeon, Sunny hanya terdiam

“engkau berbicara padaku Hyo?”

“ahh.. ne.. maaf memanggilmu tuan, abisnya rambutmu mirip cowok sih”

“Mwo?” spontan Sunny membuka matanya dan matanya membulat. Dia terkejut melihat bayangannya di cermin yang sekarang bukan lagi seperti Sunny berambut singa yang aneh, tetapi seperti seorang namja yang mempunyai wajah imut

“Aigoo, ini aku nih, serius?” tanya Sunny tidak percaya

“ne, benar kan kataku. Aku tidak akan mempercantikmu. Malah membuatmu menjadi ‘ganteng’ hehe”

“whoaaa, Gomawo Hyoyeon 😀 ” kata Sunny dan Hyoyeon tersenyum

“sekarang tunjukkan pada noonamu.. eh, maksudku.. eonniemu.. hehe”

“hehe, oke!”

===

“chagiya, kamu sudah potong rambutnya? wahh, jadi makin cantik ><”

“ne, Gomawo :3 Sunny udah?”

“nggk tau tuh, udah selesai apa… whoaa!” tiba-tiba ia terkejut melihat pemandangan yang tidak asing tapi menarik

“hehe, gimana eonnie?”

“neumu…. omo >< kyeopta!”

“wahh, setelah ini kamu manggil Sohee noona Sunny :O  ” kata Yoobin juga terkejut

“ahh, kamu jadi ganteng begitu >< ihh~” kata Sohee sambil mencubit-cubit pipi adiknya

“awaw ><” rintih Sunny

“ahh, mian Sunny… Chagi, Sunny imut banget begini ya?”

“Ne 😀 aduhhh pengen aku cubit juga kamu Sunny ><”

“Aniyooo! udah sakit ini” kata Sunny sambil mengusap-ngusap kedua pipinya

“hmmm, Hyoyeon. Jeongmal Gomawoyo telah membuat adik saya menjadi imut begini >< ini uang untukmu lebih”

“aahh, Gomapseumnida songsenim 🙂 sudah menjadi tugas saya ^^ hehe”

“Ne 😀 kajja kita ke bioskop sekarang!” ajak Sohee

“makasi banyak Hyoyeon.. engg… kapan-kapan kita bertemu lagi ya ^^ hehe, Annyeong~” pamit Sunny

“Annyeong ^^” balas Hyoyeon

===

Selama mereka berjalan menuju bioskop.. Sunny menjadi pusat perhatian bagi semua cewek-cewek seisi mall, kecuali ibu-ibu / nenek-nenek. Mereka terus saja melihat Sunny seperti tatapan kagum.. dan itu membuat Sunny bingung sendiri.

“sepertinya kamu jadi idola para wanita Sunny~” ejek kakaknya

“yaa.. kok bisa?” tanyanya

“jelas, kamunya makin ganteng :p ” kata Sohee dan Yoobin tertawa

“ihh, tapi nggk mungkin sampe seganteng itu kan? serem tau dipandangin terus =_=”

“hahaha” Sohee dan Yoobin hanya tertawa geli melihat ekspresi Sunny yang ketakutan. Setelah mereka sampai di bioskop, tiba-tiba Sunny kebelet pipis

“Eonnie.. a..aku ke toilet sebentar ya eonnie…”

“hmmm…ne… sono gih”

“masih lama kan?”

“iyaaa… tenang aja, kami tunggu kok”

“oke!”

Sunny pun segera ngebut ke toilet saking kebeletnya. Ketika sampai di depan Toilet wanita, dia bertemu teman sekelasnya yang sekaligus menjadi ketua kelas nya, Sooyoung.

*Bruk*

“Aigoo” rintih Sooyoung

“Aigoo, mianhaeyo.. eh? Sooyoung?”

“mwo? nuguya?? Sunny?”

“ne, ini aku Sunny. Kamu mau nonton juga toh?”

“ne, aku diajak oppa ku nonton bareng pacarnya.. sejak kapan engkau…”

“tadi barusan, sudah aku kebelet nih, dahh~”

“aigoo, kenapa anak itu jadi kayak laki-laki. Untung dia teman sekelasku, jadi aku kenal dia itu yeojya… tunggu dulu…”

“KYAAAAAAAA~ ADA NAMJA!!! PERGI!!”

“Ani.. a..aku yeojyaa kok”

“BOHONG! SANA PERGI, DASAR BYUN!”

“anii.. Ajhumma! aku Yeojyaa!”

“AWAS KAMU MAU.. KUSIRAM?!”

“Aniyoo! Andwaee!”

“STOP!”

“eng.. ehh… Soo.. tolong aku~”

“Joisunghaeyo Ajhumma.. dia yeojya, dia teman sekelas saya kok. Dia hanya barusan memotong rambutnya dan dia memang berpenampilan seperti ini”

“eng? Jeongmal? aku tidak percaya dia perempuan?!”

“aigooo~ ajhumma-ssi, saya ini yeojya! saya udah kebelet nih” kata Sunny yang akhirnya beraegyo seperti perempuan

“ohh, kamu beneran perempuan nak? aigoo, mianhae kalau saya salah sangka”

“Ne.. omo! aku mau pipis dulu!” seru Sunny

*BRAK!* (suara pintu ditutup)

“buset dah… kebelet banget tuh kayaknya” kata Sooyoung

“maaf nak.. saya kira tadi dia itu namja. Makanya saya teriak nggak karuan tadi”

“hahaha, wajar saja kalau anda nganggap dia itu namja, dia memang sangat tomboy” kata Sooyoung

“puwahhh~ leganyaaaaaa” kata Sunny setelah keluar dari toilet

“maaf ya nak, sekali lagi saya minta maaf” kata Ajhumma tadi

“hahaha, Gwenchanayo ^^”

“baiklah kalau begitu, kami duluan ya, annyeong” pamit Sunny dan Sooyoung

Ketika mereka sudah keluar, Sooyoung tidak bisa menahannya lagi…

“BRUAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKA!” tawa Sooyoung lepas, untung saja tidak ada siapa-siapa

“Aigooo, nggak lucu Sooyoungie!”

“fuahhaha, sumpah kamu lucu banget deh tadi, wkakaka”

“Omooo T_T”

“haha, lain kali, ke toilet wanita jangan sendiri, minta temenin kakakmu atau temen mu kek”

“iya iyaa T_T”

“HAHAHA, masih ngakak aku inget yang tadi, wkakakaka”

“aaaa, jebal~ jangan tertawakan aku begitu dong T__T”

“ahh, ne.. ups, mianhae. Hihi”

“hiks…”

“cupcup~ jangan menangis.. hehe, ngk lagi deh aku ketawanya”

“emmm~ ne T_T”

‘aigooo~ aegyonya >//<‘ gumam Sooyoung dalam hati

“ngomong-ngomong, kamu nonton apa Sunny??”

“Breaking Dawn”

“mwo? kok sama?”

“kamu pasti diajak oppamu kan? aku aja diajak eonnie ku u,u”

“iyaa, aku mana suka film yang berbau dewasa begitu -_-” kata Sooyoung

“sama -_-”

“eh, itu dia oppa ku.. sedang bicara sama Sohee eonnie ya?”

“iyaa :O ”

“ahh, kalian sudah kembali, annyeong Sooyoung ^^” sapa Sohee

“Annyeong eonnie”

“kalian mau nonton Breaking Dawn juga ya? 😀 ” tanya Siwon

“Ne, sepertinya tempat duduk kita hampir berdekatan” kata Yoobin

“jjinjjayo?” tanya Siwon dan kekasihnya Yoon Eun Hye (maaf nggk tau couple Siwon siapa aja ._.v)

“Ne 😀 kita duduk di tempat yang sejajar! kebetulan banget ya” kata Sohee

“emm, kalau begitu, aku mau beli cemilan dulu, ada yang mau nitip?” tanya Siwon

“kami ikut deh, Sunny sama Sooyoung tunggu di situ dulu ya?” kata Sohee

“Ne” jawab mereka serempak

Mereka berdua mencari tempat duduk. Mereka pun menunggu kakak mereka yang sama-sama satu kuliahan itu.

“Soo, besok ada pr tidak?”

“ada”

“mwo?! pr apa?”

“pr bersih-bersih kelas”

“ihh, kamu ini, aku tanya tugas malah piket… -_-” kata Sunny ngambek

“hahaha, aku hanya bercanda”

“huh, nggak lucu tau.”

“yee, jangan ngambek dong, masa’ cowok ngambek :3 wkaka”

“biarin -..-” dengus Sunny

“hahaha, dasar cowok imut” kata Sooyoung dan spontan muka Sunny memerah

‘apa katanya? aku imut.. padahal kan aku nggk imut, dan lagipula aku ini aneh o.o kenapa dia bisa bilang begitu tiba-tiba? dan kenapa jantungku berdegup cepat begini??’ gumam Sunny nggak karuan

“Sunny-a? gwenchanayo?”

“Ah..ne.. a..aku nggak..apa..apa” kata Sunny gugup

“ohh 🙂 mian yaa aku udah ngerjain kamu tadi. Besok nggak ada pr, aku hanya ngingetin kamu aja besok kamu piket”

“eng.. ne”

“haha, sip. Jangan lupa besok datang awal, jangan lupa bawa topi lagi. Besok upacara” kata Sooyoung sambil menepuk-nepuk kepala Sunny

“Ne o//o”

‘aigoo, kenapa jadi panas begini’ kata Sunny dalam hati

“eh, ayo, tuh kakak kita udah selesai beli cemilan. Masuk yuk!” ajak Sooyoung

“o..oke”

===

“Soo, kamu duduk samping Sunny ya” kata Siwon

“emm, ne”

Mereka sama-sama duduk di kursi yang letaknya tidak terlalu atas dan tidak terlalu bawah. Film pun sudah mulai. Pasangan Sohee-Yoobin dan Siwon-eun hee sangat menyimak jalan cerita film tersebut. Beda dengan Sunny dan Sooyoung. Sunny selalau menutup matanya, sedangkan Sooyoung sibuk makan. Mereka tidak menyimakinya dari awal film hingga selesai.

“wahh, film nya seru banget yaa! :D” seru Sohee

“Ne :)”

“kapan-kapan kita nonton sama-sama lagi ^^” kata Siwon

“okay 😀 ehh, kita berpisah di sini dulu ya, kita mau pulang. Sampai nanti~” pamit Sohee

“kita juga nih, hehe, annyeong~”

“Annyeong Sunny~”

“Annyeong Sooyoung”

-TBC-

Gimana? ^^ agak gaje ya ^^a
ini ide saya dapat karena… rambut saya pendek banget kayak cowok, dan banyak temen saya yang bilang kalo saya ini ganteng kalau misalnya saya cowok :3 awaw~ -_- #abaikan

jadi kesemsem sama Sunny oppa ^o^ *mian Sooyoung eonnie*
Saya lupa bilang, kalau misalnya di FF ‘House Of Love’ itu jalan ceritanya dibuat ileh teman saya bernama Aulianissa Pujiasari. Panggilannya Icha, dia Sone dan Shawol, bias dia Taeyeon, suka sama TaeNy couple.. dia Suka banget sama Onew ^^ hehehe

Baiklah, Terima Kasih yang udah mau baca 😀 Annyeong~

Tunggu kelanjutannya ya ^o^/

Reflection [oneshoot]

24 Comments

Annyeong! kyaaaa~ sudah lama banget saya nggak update ya, dan saya menjadi Silent Author juga 😦 Jeongmal Mianhae >< *bow 90 derajat*

Maaf banget, saya selama ini jarang mengunjungi WP saya sendiri dibanding WP Author lain. Maaf banget nih, kalau lama update nya karena kesibukan saya menjadi anak SMP yang sebentar lagi ke SMA *amin!* hehe

sekarang saya kembali, dengan membawa Oneshoot. Sudah lama banget pasti kalian menunggu kelanjutan FF saya yang bener-bener mandet itu x_x sekali lagi mianhae..

dan kali ini, saya akan menebus kesalahan saya, dengan membawakan one shoot TaeNy. Maaf, cuman Oneshoot ini yang bisa saya share hari ini. Besok atau lusa atau hari seterusnya #plak saya mungkin aku melanjutkan FF yang berpart dan mungkin makin memperbanyak Oneshoot 😀 sedang banyak moment-moment nya nih >< keke

Sebenarnya cerita ini saya juga mengambilnya dari sebuah komik karya Yoshinaga Yuu yang berjudul ‘ONE sided LOVE’
Silahkan beli di toko buku terdekat ^^ *promosi*

Yasudah, kalau begitu, kata pembuka saya terlalu panjang ya, hehe maaf lagi ^^a
Ini dia, FF Oneshoot TaeNy \^o^/

Hope You Like it~!

*Backsound :  

— —

Look at me you may think you see

Who I really am but you’ll never know me
Every day it’s as if I play a part

===

“Hey, Tiffany! apa Taeyeon ada di perpustakaan?” tanya yeoja cantik berkulit coklat kepada sang ketua osis, Tiffany

“Ne, dia selalu berada di perpustakaan setelah pelajaran usai”

“ohh, Gomawo. Aku mau mengembalikan jaket ini padanya” Tiffany mengangguk

“Arasso”

“baiklah kalau begitu, Annyeong Fany-ssi” kata Yuri berlalu dan melambaikan tangan, Tiffany membalas lambaian Yuri

Tiffany POV

Apa dia sedang ingin sendiri? Kim Taeyeon.. dia selalu ke perpustakaan seusai sekolah, tetapi tidak pernah membaca buku yang ia ambil, melainkan selalu menatap keluar jendela

“Tiffany, kamu masih di sini?” terdengar suara yang membuyarkan lamunanku, yaitu Yuri. Dia cepat sekali kembali

“ah, ne.. aku hanya sedang mengecek saja ^^”

“ohh, apakah sebentar lagi sekolah tutup?”

“ani.. kan masih banyak anak yang ikut ekskul. Wae?”

“tidak, aku takut saja, soalnya Taeyeon belum juga mau keluar dari perpustakaan”

“ohh, arasso” Yuri tersenyum dan kembali berpamitan padaku. Aku segera pergi ke perpustakaan.

Tiffany POV End

===

Now I see if I wear a mask
I can fool the world but I cannot fool my heart

 

Normal POV

Tiffany melangkahkan kakinya menuju perpustakaan sekolah. Setelah ia sampai, hal yang dia duga ternyata benar, tetapi kali ini Taeyeon tertidur di atas buku yang sama sekali tidak ia baca.

‘anak ini.. lagi-lagi’ gumam Tiffany. Ia memasuki perpustakaan dan sengaja mengambil salah satu buku yang berada di rak dekat Taeyeon berada

“engg.. si..siapa?” erang Taeyeon saat mendengar ada suara yang mengganggu tidurnya. Dia melihat ke rak belakangnya

“kamu tertidur lagi” kata Tiffany yang tidak memandang Taeyeon sama sekali. Taeyeon hanya memperhatikan Tiffany sekilas dan kembali memalingkan wajahnya ke arah buku

Tiffany yang merasa dicueki segera mencari tempat duduk yang tidak jauh dari Taeyeon, dia mengambil posisi menghadap Taeyeon, walaupun di meja yang berbeda. Dia terus memperhatikan Taeyeon yang selalu melihat keluar jendela, tanpa membaca bukunya. Tiffany hanya memandangnya heran dan bertanya-tanya dalam pikirannya

‘apa yang dilihatnya? Apa ada seseorang yang ia sukai di luar sana?’

Pertanyaan itu terus terlintas di pikiran Tiffany, sampai akhirnya jam tangan Tiffany menunjukkan pukul setengah 4 sore, di mana sekolah sebentar lagi akan tutup karena anak-anak dari klub tenis sudah selesai latihan.

Ketika Tiffany mengembalikan buku, ketika itu juga Taeyeon beranjak dari kursinya dan mengembalikan buku yang ia ambil dari salah satu rak buku perpustakaan. Setelah itu Taeyeon keluar perpustakaan dan diikuti oleh Tiffany yang juga keluar

“Hey, Taeyeon!” panggil Tiffany, Taeyeon berhenti melangkahkan kakinya, dan berbalik badan menghadap Tiffany

“kamu sudah tau pengumuman besok? Kalau besok pulang agak awal?”

“hemm” Taeyeon mengangguk pada Tiffany dan tersenyum kecil, Taeyeon kemudian pergi meninggalkan Tiffany

‘Besok..apakah akan sama seperti tadi.. anak itu..mungkin ia sedang jatuh cinta’ gumam Tiffany lagi dan pulang ke rumahnya.

===

Esoknya, di sekolah, murid-murid dipulangkan awal karena guru-guru di sekolah sedang mengadakan rapat. Seperti biasa Tiffany pergi ke perpustakaan untuk melihat…Taeyeon

Ternyata benar, Taeyeon berada di sana sambil memandang keluar jendela lagi. Dia selalu memandang keluar jendela, entah kenapa..

Who is that girl I see staring straight back at me?
When will my reflection show who I am inside?

Tiffany mengambil buku yang sama seperti kemarin, tetapi ketika dia mendekat, Taeyeon melihat dia seperti terkejut

“Te..tenang.. aku tidak akan menutup jendela nya kok” kata Tiffany yang takut Taeyeon salah sangka terhadap Tiffany

“haha, siapa yang mencurigaimu” kata Taeyeon sambil tertawa kecil melihat tingkah laku Tiffany dan kembali memandang sendu keluar jendela.

Tiffany kembali duduk di kursi sama seperti kemarin ia duduki. Tetapi kali ini Tiffany selalu saja memandang Taeyeon yang selalu saja memandang keluar jendela. Pemandangan di luar jendela itu adalah lapangan tenis, sekarang ini club tenis perempuan sedang latihan

‘mungkin saja salah satu dari mereka ada yang ia sukai’ gumam Tiffany lagi

Tiffany pun berencana mengganti buku yang ia baca dengan buku yang lainnya di rak yang sama

“eng, apa tidak silau ya? Kamu selalu memandang keluar jendela itu?” tanya Tiffany yang memberanikan diri untuk berbicara pada Taeyeon

“Tidak, dengan begini aku bisa melihatnya dengan jelas” jelas Taeyeon. Tiffany mengangguk mengerti dan selama ini dugaannya benar. Taeyeon sedang jatuh cinta pada seseorang

“hmm, orang yang kamu sukai salah satu anggota klub tenis ya?”

“hah?!” seketika ia terkejut, Tiffany yang takut salah bicara padanya segera salah tingkah

“engg..ti..tidak.. habisnya kamu selalu memandang keluar jendela sambil senyum-senyum sendiri, jadi kupikir kamu sedang mengamati orang yang kamu sukai” kata Tiffany dengan terbata-bata

Muka Taeyeon seketika memerah, dia tiba-tiba menundukkan kepalannya dan menutup mukanya

“aku ini bodoh dan menjijikkan ya?” katanya tiba-tiba

“mworago?”

“iya, aku ini hanya bisa melihatnya saja, tidak bisa mengungkapkan secara langsung”

“nggak juga kok”

“m..mwo?”

“Ne, justru itu hal yang luar biasa bagiku. Aku jadi iri padanya, dia orang yang beruntung” kata Tiffany yang tiba-tiba tersenyum pada Taeyeon. Taeyeon hanya bisa memandangnya kagum. Dia kembali pura-pura membaca bukunya sambil tersenyum sendiri.

Normal POV End

===

I am now in a world where I
Have to hide my heart and what I believe in

-Keesokan harinya-

Tiffany POV

Syukurlah dia datang, aku takut dia tidak akan datang lagi ke sini. Aku melihat Taeyeon sedang menyusun banyak sekali buku-buku yang tempatnya cukup tinggi untuknya, aku dengan spontan meraih tangannya untuk membantunya meletakkan buku di rak tersebut

“eh..go..gomawo” katanya dengan gugup, aku hanya bisa tertawa kecil melihat ekspresi Taeyeon yang lucu itu dari jarak dekat

“Ne, cheonma ^^”

“kalau boleh tahu, anak yang kamu sukai itu dari kelas mana?” tiba-tiba saja kata-kata itu keluar dari mulutku. Entah kenapa, aku merasa sangat ingin tahu, tapi aku dengan bodohnya menanyakan hal yang sangat privacy darinya

“Mi..mianhaeyo Taeyeon-ssi, aku tidak bermaksud ikut campur.. A..aku…”

“dia anak kelas B”

Aku pun terdiam. Kelas B itu kelas ku. Tetapi, satu-satu nya anak klub tenis dari kelas B adalah Jessica. Berarti, orang yang selama ini ia sukai adalah Jessica. Wajar saja, Jessica adalah gadis yang populer di sekolah ini.

“ohh, begitu ^^ terima kasih” kataku dan ia mengangguk sambil tersenyum

Taeyeon kembali duduk di tempat yang biasanya ia duduki. Setelah itu dia melihat kembali ke luar jendela. Aku sebenarnya tidak membaca buku, melainkan terus memandang dia yang selama ini sudah merebut perhatianku, bahkan hatiku..

Ketika pulang, aku melihatnya keluar terburu-buru sekali. Mungkin dia ada urusan mendadak. Tiba-tiba saja aku bertemu dengan Jessica yang baru selesai latihan Tenis

“Fany-a, Annyeong!” sapa Jessica padaku

“Annyeong Sica ^^”

“kamu belum pulang?”

“belum, aku selalu pulang sore Sica”

“jjinjja? Kok aku jarang lihat kamu sore-sore begini di sekolah ya?”

“mungkin aku sedang di tempat lain yang tidak melewati atau dekat dengan lapangan tenis kali ^^”

“ohh, iya ya, hehehe”

“kamu berlatih cukup keras Sica-ssi, semangat untuk tanding nanti ya!”

“Gomawo semangat nya Fany-a ^o^ kamu adalah orang kedua yang menyemangati ku setelah kekasihku”

Mwo? Kekasih.. jadi, dia sudah mempunyai pacar. Aku turut sedih kepada Taeyeon, sebaiknya aku harus segera memberitahu Taeyeon sebelum dia terlanjur sakit hati

“Fany-a?? Hello? Gwenchanayo?” kata Jessica sambil mengibaskan tangannya yang membuyarkan lamunanku

“ah, ne.. ehh.. Wah Jessica, ternyata kamu sudah punya kekasih, Chukhaeyo~ ^o^ siapa orang yang beruntung itu?”

“haha, Gomawo Fany. Dia adalah Kwon Yuri”

“owhh, kalau begitu selamat ya! ^^”

“Ne, Gamsahamnida, aku pergi dulu ya, annyeong Fany!”

“Annyeong Jessica ^^”

Aku kasian pada Taeyeon…

===

But somehow I will show the world
What’s inside my heart and be loved for who I am

Aku masih menunggu sosok Taeyeon yang belum juga datang. Apa Taeyeon hari ini tidak ke sini? Aku duduk di tempat Taeyeon biasanya duduk. Apa mungkin karena klub tenis sedang libur, makanya ia tidak datang. Aku pun menunggunya hingga beberapa menit kemudian aku tertidur..

Mataku mulai terbuka dan kudapati Taeyeon sudah berada di depanku, dia duduk menatapku yang sedang tidur tadi. Aku terkejut dan spontan aku duduk tegak dan melihat kearahnya yang tersenyum manis ke arahku. Aku pun tidak bisa menahan lagi senyuman itu. Aku pun membalas senyumnya itu. Tiba-tiba terlintas perkataan Jessica kemarin tentang hubungan nya dengan Yuri. Aku jadi iba melihat Taeyeon. Aku ingin sekali memberitahu semua nya agar ini tidak terlambat. Agar dia bisa mengetahuinya sebelum hatinya sakit.

“eng, kukira kamu tidak datang hari ini” kataku

“Terima kasih telah menunggu ^^” DEG, seketika jatungku berdetak dengan kencang. Aku merasakan hal yang tidak biasanya pada seseorang. Aku menundukkan kepalaku karena mungkin sekarang ini mukaku sudah memerah dan memanas akibat perkataannya tadi.

“Tiffany, hari ini aku akan menyatakan perasaan ku yang sebenarnya kepada orang yang ku sukai selama ini”

Must I pretend that I’m someone else for all time?
When will my reflection show who I am inside?

DEG, perasaan ini, hatiku ini sekarang seperti dihantam dengan keras. Tetapi, ini belum terlambat, aku masih bisa mengatakan hal yang sebenarnya padanya

“Andwae!”

Taeyeon terkejut dengan perkataanku barusan

“wae..waegereo?”

“a..Mi..mianhae!”

“Tiffany.. kamu…wae?”

“ani, aku takut Taeyeon, aku takut perasaanmu nanti tidak akan terbalaskan, aku takut selama ini kamu mencintainya hanya sia-sia” mengapa denganku, mengapa aku berani mengatakan hal ini padanya. Aku bodoh! Mengapa aku malah yang membuat hatinya sakit

There’s a heart that must be free to fly
That burns with a need to know the reason why

“emm, Gomawo” katanya dengan suara sedikit parau, dia terlihat sangat sedih

“mungkin kamu benar.. perjuanganku hanya sia-sia saja” lanjutnya. Taeyeon pergi meninggalkan perpustakaan dan meninggalkanku sendirian

Ani Taeyeon, aku tidak bermaksud…

Tiffany POV End

===

Normal POV

“Ha…Hajima Taeyeon-a!

Langkah Taeyeon pun terhenti setelah mendengar Tiffany memanggilnya. Dia menatap Tiffany dari jarak mereka yang tidak begitu jauh

“a..aku minta maaf.. aku tidak bermaksud melukai hatimu.. a..aku”

Taeyeon hanya terdiam menunggu kelanjutan Tiffany berbicara

“a..aku yakin Cintamu akan terbalaskan. Karena kamu tulus Taeyeon-a, kamu.. cintamu pasti terbalaskan!” teriak Tiffany seketika itu juga air mata Tiffany tidak dapat dibendung lagi

“aku minta maaf Taeyeon.. a..aku..” Taeyeon kemudian berlari dan mendekap tubuh Tiffany. Dia memeluk tubuh Tiffany dengan erat. Tiffany terkejut dengan perlakuan Taeyeon.

“Tiffany.. sebenarnya.. selama ini orang yang aku sukai adalah dirimu. Engkau lah orang yang kucintai” seketika itu juga Tiffany merasa sangat terkejut dan Taeyeon mempererat pelukan mereka. Tiffany tidak menyangka jika selama ini dia salah sangka terhadap Taeyeon. Dia membalas pelukan Taeyeon dengan erat.

Why must we all conceal what we think and how we feel?
Must there be a secret me I’m forced to hide?

“Taeyeon..se..selama ini aku juga mencintaimu” kata-kata Tiffany membuat Taeyeon berbalik terkejut. Dia melepas pelukannya dan menatap pernyataan Tiffany dengan tatapan ‘benarkah?’

“je..jeongmal?”

“emm.. ne.. aku kira kamu menyukai Jessica”

“Je..Jessica? bagaimana bisa aku menyukai seseorang yang sudah menjadi kekasih sahabatku?”

“Mwo?”

“Yuri kan sahabatku, aku tau  jika Yuri sudah berpacaran dengan Jessica, jadi tidak mungkin aku merebut kekasih orang 🙂 “

“Tae..Taeyeon..?”

“wae? Kamu selama ini menganggapku menyukai Jessica, eoh?”

“eng..Ne.. karena kamu selalu memandang keluar jendela di mana anak perempuan klub tenis sedang latihan di sana, dan orang yang kukira kamu sukai itu adalah teman kelasku yang satu-satunya anak klub tenis, yaitu Jessica”

“hahaha, kamu ini.. jadi kamu mengira begitu?”

“Ne.. karena kamu selalu memandang keluar jendela”

“hmm, ikut aku, kutunjukkan sesuatu”

Taeyeon menarik tangan Tiffany, dia menyuruh Tiffany untuk duduk ke tempat Taeyeon biasanya duduk.

“sekarang, kamu duduk di sini, dan aku duduk di sana” kata Taeyeon, dia pun duduk di tempat Tiffany biasa duduk

“mwo? ka..kamu duduk di tempat yang biasanya ku duduki?”

“Ne, sekarang. Lihatlah keluar jendela yang biasanya aku lakukan selama ini”

I won’t pretend that I’m someone else for all time
When will my reflection show who I am inside?

Normal POV

Tiffany menuruti perkataan Taeyeon dan diapun melihat keluar jendela.

“Jadi ini…” Senyuman terpancar dari wajah Tiffany, ternyata terlihat jelas bayangan Taeyeon dari jendela yang terpantul oleh cahaya matahari. Dia melihat wajah Taeyeon yang sedang tersenyum penuh arti kepada Tiffany.

“So, Tiffany.. do you understand right now?”

Tiffany mengangguk kepada Taeyeon. Taeyeon selama ini bukan memandangi orang-orang klub Tenis, tetapi memandangi…

“Yes, My Reflection” kata Tiffany, Taeyeon berdiri dan mengajak Tiffany keluar sambil menggenggam tangannya. Mereka beruda pulang, dan resmi menjadi sepasang kekasih yang kelak bahagia selamanya.

-The End-

— —

Akhirnya selesai 😀 bagaimana pendapat kalian, walau beberapa kata saya ambil dari komik, tapi saya mengutamakan ke lirik lagunya :3 Taeny-Reflection 🙂 jadi demen lagu ini hehe
Terima Kasih yang sudah mau membaca ^^/